Naskah drama persiapan kemerdekaan Indonesia / naskah drama peristiwa rengasdengklok
SCENE I : Berita Kekalahan Jepang
Pada tanggal 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito memerintahkan penghentian permusuhan terhadap sekutu, setelah sebelumnya yaitu pada tanggal 14 Agustus 1945 sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Berita tentang genjatan senjata yang dilakukan oleh Jepang ini disiarkan di radio jepang dari Tokyo. Ternyata siaran tersebut tertangkap di Indonesia dan Sutan Syahrir mendengarnya.
Sutan Syahrir : Apakah kalian sudah mendengar berita
kekalahan Jepang ?
Sukarni : Belum, Bung . Benarkah itu ? Apa yang
terjadi dengan Jepang ?
Sutan Syahrir : Dari yang kudengar, Sekutu telah
menjatuhkan bom di kota Hiroshima dan
Nagasaki. Oleh sebab itulah, Jepang
melakukan genjatan senjata.
Chairul Shaleh : Kalau begitu, berarti kita harus segera
memproklamirkan kemerdekaan.
Sukarni : Benar itu, Jepang sudah tak ada wewenang
lagi di negeri kita. Kita harus
memanfaatkan momen ini !
SCENE II : Peristiwa Rengasdengklok
Babak 1 : Perdebatan golongan tuan dengan golongan muda
Setelah mendengar berita kekalahan Jepang, Chairul Shaleh segera merencanakan pertemuan dengan anggota golongan muda lainnya untuk membicarakan masalah proklamasi kemerdekaan. Pertemuan ini dilangsungkan di Jalan Pegangsaan Tinur No. 17 Jakarta pukul 20.00 WIB.
Chairul Shaleh : Teman-teman sekalian, sudahkah kalian
mendengar berita tentang kekalahan
Jepang ?
Wikana : Belum, kawan . Darimana engkau tahu
tentang itu ?
Chairul Shaleh : Barusan saya dan Sukarni berkumpul
dengan Syahrir, ia mendengar siaran radio
Jepang yang mengumumkan berita tentang
genjatan senjata itu.
Darwis : Berarti negeri kita sekarang dalam kondisi
vacuum of power ?
Chairul Shaleh : Benar. Demikian, saya mengumpulkan
kalian semua disini untuk membicarakan
masalah itu. Kita harus
memanfaatkan situasi ini untuk
memproklamirkan kemerdekaan.
Sukarni : Tepat sekali . Kalau begitu, kita harus
membagi tugas. Wikana dan Chairul ,
kalian harus pergi ke kediaman
Soekarno untuk menyampaikan kabar ini.
Saya dan Bung Darwis akan
memerintahkan anggota
pemuda lainnya untuk merebut kekuasaan
dari Jepang.
Kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta pukul 22.00 WIB. Terjadi Perdebatan serius antara golongan pemuda dengan Soekarno
Wikana : Kita harus memproklamirkan kemerdekaan
sekarang , Bung !
Soekarno : Ini batang leherku, seretlah aku ke pojok
itu sekarang dan potong leherku malam ini
juga ! Kamu tidak perlu menunggu hingga
esok hari !
Chairul Shaleh : Tapi ini saat yang tepat, Bung. Jepang
sudah kalah oleh Sekutu dan tak ada kuasa
lagi di negeri ini. Mengapa harus
menunggu ? Rakyat sudah banyak
menderita akibat penjajahan ini..
Moh. Hatta : Jepang adalah masa yang silam. Belum lagi
kita harus menghadapi Belanda yang
hendak kembali berkuasa di negeri ini. Jika
Saudara tidak setuju dengan apa yang
saya katakan, dan mengira diri Saudara
telah sanggup menopang kekuatan sendiri,
Mengapa datang pada Soekarno dan
memintanya untuk memproklamirkan
kemerdekaan?
Chairul Shaleh : Apakah kita harus menunggu janji Jepang
untuk memerdekakan bangsa ini ? Kita
bisa, Bung . Kita harus bangkit dan
memproklamirkan kemerdekaan sendiri .
Mengapa harus menunggu janji manis itu ?
Jepang sendiri bahkan telah kalah dalam
“Perang Suci” nya !
Soekarno : Kekuatan segelintir ini takkan mampu
mengalahkan armada perang milik Jepang
! Coba kau perlihatkan padaku, mana bukti
kekuatan yang diperhitungkan itu ?
Apa tindakanmu untuk menyelamatkan
wanita dan anak-anak jika ternyata terjadi
pertumpahan darah ? Bagaimana cara
kita nanti untuk mempertahankan
kemerdekaan ? Coba bayangkan,
bagaimana kita akan tegak di atas
kekuatan sendiri.
Wikana : Tapi semakin cepat kita
memproklamasikan kemerdekaan akan
semakin cepat pula kita mengakhiri
penderitaan rakyat yang sudah ditanggung
selama ini.. Inilah yang sudah ditunggu-
tunggu bangsa kita, Bung.
Moh. Hatta : Baiklah. Tapi berikan kami waktu untuk
berunding sebentar.
Kemudian para anggota golongan tua yang berada di kediaman Soekarno langsung membicarakan permasalahan tersebut.
Moh. Hatta : Bagaimana ini ? Para pemuda menuntut
untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan.
Soekarno : Tapi kita tidak boleh gegabah, Bung. Kita
butuh waktu untuk mempersiapkan
semuanya dengan matang agar tidak terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan.
Mr. Soebardjo : Saya setuju. Menurut saya, yang terpenting
sekarang adalah menghadapi Sekutu yang
hendak berniat kembali berkuasa di negeri
ini. Selain itu, masalah kemerdekaan
sebaiknya dibicarakan lagi dalam sidang
PPKI 18 Agustus mendatang.
Iwa Kusumasumantri: Lalu bagaimana dengan pendapat
golongan muda ? Apa kita abaikan saja ?
Djojo Pranoto : Ya, lagipula mereka masih muda,
pemikiran mereka terlalu pendek. Kita
harus melihat ke depan,
mempersiapkannya dengan matang. Kalau
tidak bagaimana nanti jika semuanya
berantakan?
Iwa Kusumasumantri: Baiklah , Bung. Berarti kita semua sudah
sepakat.
Setelah selesai berunding, para golongan tua segera menemui para anggota golongan muda yang menunggu di luar ruangan.
Moh. Hatta : Setelah kami berunding tadi, kami
memutuskan untuk tidak tergesa-gesa
mengenai hal proklamasi
kemerdekaan. Hal ini masih akan
dibicarakan lagi dalam sidang PPKI.
BABAK 2 : Penculikkan Soekarno dan Moh. Hatta oleh para pemuda.
Dengan berat hati mendengar keputusan tersebut, para pemuda pun meninggalkan kediaman Soekarno. Tetapi mereka tidak putus asa. Mereka pun menyusun strategi bagaimana membujuk Soekarno dan Moh. Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan sesegera mungkin. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengasingkan kedua tokoh itu ke Rengasdengklok agar terhindar dari desakan pemuda dan pengaruh Jepang di Jakarta.
Tanggal 16 Agustus 1945 Pukul 04.00 WIB, kediaman Soekarno
Chairul Shaleh : Assalamualaikum ..
Moh. Hatta : Waalaikumsalam. Ada apa Saudara datang
sepagi ini ?
Darwis : Kami bermaksud membawa Anda dan
Soekarno untuk ikut kami menuju tempat
pengasingan.
Soekarno : Tempat pengasingan ? Apa yang Saudara
maksudkan ?
Chairul Shaleh : Ya, kami akan membawa kalian untuk
diasingkan agar terhindar dari ancaman
bentrok antara rakyat dan Jepang.
Moh. Hatta : Baiklah, kami akan ikut.
Darwis : Sebaiknya Ibu Fatmawati dan anak Anda
turut serta, Bung. Untuk menjamin
keselamatan mereka.
Soekarno : Baiklah, saya akan mengajak mereka.
Hilangnya Soekarno dan Moh. Hatta secara misterius pagi itu,menimbulkan kepanikan di kalangan para pemimpin di Jakarta. Peristiwa ini baru diketahui oleh Mr. Ahmad Soebardjo pukul 08.00 pagi.
Mr. Soebardjo : Apakah Saudara tahu keberadaan Soekarno
dan Bung Hatta ?
Wikana : Maaf, saya tidak tahu, Bung.
Mr. Soebardjo : Katakanlah kepadaku dimana mereka
sekarang, dan aku akan menjamin
keselamatan mereka ketika kembali ke
Jakarta, dan aku akan menjamin
kemerdekaan untuk kalian esok harinya.
Sudiro : Akankah Anda bersumpah untuk itu ?
Mr. Soebardjo : Kau bisa percaya padaku, Nak
Wikana : Baiklah, kami akan menunjukkan
tempatnya, di Rengasdengklok.
Mr. Soebardjo : (memanggil salah seorang pemuda) Hei,
Nak ! Tolong antarkan kami ke
Rengasdengklok.
Yusuf Kunto : Maaf, saya, Pak ? Baik, kalau begitu
naiklah (Mr.Soebardjo naik ke mobil
beserta Wikana dan Sudiro kemudian
berangkat menuju Rengasdengklok)
BABAK 3 : Perundingan dengan Soekarno di
Rengasdengklok
Soekarno : Nah , jelaskan sekarang mengapa Saudara
sekalian membawa kami kesini.
Chairul Shaleh : Maafkan kelancangan kami, Bung . Ini
demi keselamatan Anda.
Darwis : Kami ingin membicarakan masalah
proklamasi kembali.
Moh. Hatta : Bukankah tempo hari sudah kami katakan
kepada kalian, masalah kemerdekaan
masih akan dibicarakan dalam sidang
PPKI ?
Chairul Shaleh : Memang benar adanya. Tetapi kami semua
berpendapat, Mengapa menunggu untuk di
merdekakan oleh Jepang ? Mengapa
menunggu hasil sidang PPKI, kalau kita
bisa bergerak dengan kekuatan sendiri ?
PPKI itu bentukan Jepang, Bung. Kami
ingin memproklamasikan kemerdekaan
tanpa campur tangan dari Jepang.
Soekarno : Pendapat itu benar. Namun, kita masih
terlalu dini untuk memproklamasikan
kemerdekaan. Selain itu kita belum siap
dan masih membutuhkan bantuan dari
Jepang untuk merdeka.
Darwis : Bagaimana bila perkataan Jepang tentang
kemerdekaan bangsa kita hanya janji manis
belaka ? Apa yang akan Anda lakukan ?
Sukarni : Apakah akan selamanya menunggu janji
itu, Bung ? Kita harus memproklamasikan
kemerdekaan sekarang juga, demi rakyat
yang sudah bertahun-tahun
terbelenggu oleh penjajahan di Tanah Air
mereka sendiri ! Mereka berhak bebas, dan
sekaranglah saatnya !
Syodanco Singgih : Tenang Saudara sekalian. Mari bicarakan
semuanya dengan kepala dingin, tidak
perlu ada ketegangan , ok ?
(Syodanco Singgih membawa Soekarno
dan Moh. Hatta menjauh dari perdebatan
itu, kemudian mereka berunding)
Syodanco Singgih : Saya mengerti perhitungan Anda berdua
mengenai masalah proklamasi ini, kita
memang belum mempertimbangkan
semuanya dengan matang. Tapi
saya percaya kita dapat bangkit dan
memanfaatkan situasi ini. Kesempatan
tidak akan datang dua kali, Bung . Apa
yang mereka katakan benar adanya dan
saya mendukung mereka.
Moh. Hatta : Tetapi, apakah kita bisa?Akankah ini
semua mungkin dilakukan ?
Syodanco Singgih : Tentu mungkin, Bung . Asal kita berusaha
tentu akan kita temukan jalan keluarnya.
Lagipula, para pemuda di Jakarta sedang
menyusun strategi pertahanan untuk
mencegah serangan dari Jepang ataupun
sekutu yang tidak menerima proklamasi
bangsa kita.
Soekarno : Baiklah, saya setuju. Kita akan
memproklamasikan kemerdekaan tanpa
ada campur tangan Jepang.
Pada pukul 17.30 WIB , rombongan dari Jakarta tiba di Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Moh. Hatta.
Mr. Soebardjo : Syukurlah kalian semua baik-baik saja.
Jadi bagaimana keputusannya ?
Moh. Hatta : Kami setuju kemerdekaan akan
dilaksanakan tanpa campur tangan
Jepang.
Mr. Soebardjo : Lalu, Kapan kita akan melaksanakannya?
Menurut saya, bagaimana jika besok ?
Pasukan pemuda di Jakarta sudah bersiap.
Soekarno : Jika mungkin, ya kita akan
melaksanakannya esok pagi.
Selesailah perundingan di Rengasdengklok. Semua anggota golongan tua maupun muda kembali ke Jakarta untuk membahas lanjut rencana proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.
SCENE III : Rumah Laksamana Maeda (Perumusan Teks Proklamasi)
Tanggal 16 Agustus 1945 pukul 23.00 WIB, rombongan tiba di Jakarta.
Mr. Soebardjo : Bagaimana kita membicarakan naskah
proklamasi untuk mendeklarasikan
kemerdekaan kita ?
Chairul Shaleh : Kita butuh tempat untuk membahasnya, Bung.
Tapi hari sudah malam dan pihak Jepang tak
mungkin mengizinkan kita melakukan kegiatan
sekarang, apalagi jika mereka tahu bahwa kita
hendak membicarakan rencana proklamasi.
Mr. Soebardjo : Saya punya ide. Kita akan meminjam rumah
perwira Jepang, Laksamana Maeda.
(Rombongan kemudian berangkat ke rumah Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No.1)
Mr. Soebardjo : (mengetuk pintu) Laksamana Maeda : Selamat
malam,
Ada apa, Bung ?
Mr. Soebardjo : Maaf kami mengganggu Anda malam-malam
begini. Kami perlu tempat untuk membicarakan
rencana kemerdekaan yang akan dilangsungkan
esok hari.
Laksamana Maeda : Benarkah itu ? Kalau begitu,masuklah.
Saya turut gembira mendengar kabar ini .
Silakan gunakan ruangan yang kalian
butuhkan. Saya akan pergi istirahat dulu.
Chairul Shaleh : Terimakasih, Pak Perwira.
Perumusan Teks Proklamasi dilakukan di rumah makan Maeda. Tiga eksponen pemuda yaitu Sukarni, Sudiro, dan B.M Diah menyaksikan Soekarno, Moh Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo membahas perumusan naskah proklamasi.
Acara Perumusan naskah proklamasi berjalan lancar.Tidak ditemukan kesulitan untuk menemukan rumusan yang tepat. Sebagai hasil pembicaraan mereka bertiga, di perolehlah rumusan yang di tulis tangan oleh Soekarno.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB, dibacakanlah rumusan naskah proklamasi untuk yang pertama kalinya di depan para hadirin yang berada di rumah Maeda yang langsung disetujui. Namun kemudian timbullah persoalan tentang siapa saja yang akan menandatangani naskah proklamasi.
Chairul Shaleh : Menurut saya, sebaiknya naskah ini jangan
ditandatangani oleh anggota PPKI.
B.M Diah : Memang kenapa ? Lantas siapa yang akan
menandatanganinya?
Chairul Shaleh : PPKI kan lembaga bentukkan Jepang .
Kita sudah sepakat tadi untuk
melaksanakan proklamasi tanpa campur
tangan Jepang.
Mr. Soebardjo : Kau benar, Nak. Bagaimana ini , Bung ?
Soekarno : Adakah dari kalian yang punya pendapat
untuk menyelesaikan masalah ini?
Sukarni : Bagaimana jika naskah ini ditandatangani
oleh hadirin yang datang saat ini? Seperti
Amerika ketika menandatangani teks
deklarasinya.
Moh.Hatta : Jangan, kita tidak boleh meniru. Kita harus
berbeda dari bangsa lain.
Wikana : Lalu bagaimana, Bung Karno ?
Soekarno : Karena ini semua berkat jasa-jasa
Indonesia berarti “Atas nama bangsa
Indonesia”
Sukarni : Saya setuju, dan saya punya usul.
Yang menandatangani teks cukup dua
orang saja yaitu Anda dan Bung Hatta
sebagai wakil dari bangsa Indonesia.
Bagaimana ?
Soekarno : Usul yang bagus . Bagaimana hadirin ?
Hadirin (semua) : Kami setuju !!!
Setelah semuanya setuju, Soekarno memerintahkan Sayuti Melik untuk mengetik teks proklamasi
Soekarno : Tolong kau ketik teks proklamasi ini.
Jagalah teks ini baik-baik.
Sayuti Melik : Baik, Bung . (dengan segera mengetik teks
tersebut)
Sayuti Melik pun mengetik teks tersebut. Semua persiapan proklamasi rampung pada pukul 04.30 WIB. Lalu, semua hadirin pulang ke rumah masing-masing dengan perasaan gembira. Kemudian para pemuda mengirimkan kurir-kurir untuk menyampaikan bahwa saat proklamasi telah tiba. Mereka juga mengatur pelaksanaan penyiaran berita proklamasi kemerdekaan. Menyebarkan beberapa pamfleet ke penjuru Jakarta dan sekitarnya. Pengeras suara diusahakan adanya. Semua dilakukan agar rakyat dapat turut menyaksikan momen paling berharga untuk bangsa Indonesia
Pada saat yang sama, Soekarno dan Ibu Fatmawati sampai di kediaman mereka dan berbincang sejenak.
Soekarno : Alhamdulillah akhirnya semua berjalan
dengan lancar. Terimakasih ibu telah
menemani saya di saat-saat yang
cukup menguras pikiran ini.
Ibu Fatmawati : Iya, terimakasih Gusti Allah yang telah
memberikan jalan pada bangsa kita untuk
memproklamasikan kemerdekaan. Oh iya
pak, apakah kalian sudah merencanakan
bagaimana proklamasi besok akan
berlangsung ?
Soekarno : Sudah, kita akan melaksanakan upacara
bendera, yang nanti akan di iringi lagu
Indonesia Raya karya Bung
Supratman.
Ibu Fatmawati : Bukankah kita belum punya bendera ?
lantas bagaimana?
Soekarno : Ya ampun , Bapak sampai lupa, Bu. Kalau
begitu bagaimana jika Ibu saja yang
menjahitkan bendera ?
Ibu Fatmawati : Tapi Ibu tidak punya kain, Pak. Kain yang
ada hanya kain merah dan putih. Apa tidak
apa-apa?
Soekarno : Tentu saja. Buatlah bendera yang
sederhana. Yang penting kita sudah
berusaha untuk menyediakannya.
Ibu Fatmawati : Baiklah, Pak. Dan, Ibu punya ide. Kita
namakan saja bendera nya “Sang Saka
Merah Putih”. Bagaimana ?
Soekarno : Ide yang bagus. Ya, bendera pusaka “Sang
Saka” dan warna nya merah putih ,
menjadi “Sang Saka Merah Putih” ,
Brilian !
Ibu Fatmawati : Ya sudah, sebaiknya Bapak bersiap sana.
Menyusun pidato yang nanti akan bapak
bacakan.
SCENE IV : Proklamasi Kemerdekaan
Hari Jum’at pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jl. Pegangsaan Timur No.56 , dilangsungkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Sesaat sebelum upacara dimulai…
Soekarno : Trimurti, tolong Anda kibarkan bendera
Merah Putih ini sebagai tanda awal
kejayaan bangsa ini. (sambil
menyerahkan bendera)
Trimurti : Siap, Bung. Saya akan menyuruh anak
didik saya untuk mengibarkannya.
(memanggil Suhud dan Latief) Hei,
kalian ! Jaga baik-baik bendera ini. Kalian
mendapat kehormatan untuk mengibarkan
bendera ini untuk pertama kalinya dalam
sejarah Indonesia.
Latief dan Suhud : Siap, Komandan ! Kami tak akan
mengecewakan Anda.
Tiba saatnya Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia…
Tokoh-tokoh pejuang Indonesia telah hadir di lokasi. Di antaranya yaitu Mr. AA. Maramis, HOS Cokroaminoto, Otto Iskandardinata, Ki Hajar Dewantara, M. Tabrani dll.
Suasana menjadi sangat hening. Soekarno dan Hatta dipersilahkan maju beberapa langkah dari tempatnya semula. Soekarno mendekati mikrofon. Dengan suaranya yang lantang dan mantap, Soekarno pun membacakan pidato pendahuluan sebelum beliau membacakan teks proklamasi.
Pidato Soekarno :
Saudara-saudara sekalian ! Saya telah minta Saudara hadir disini, untuk menyaksikan peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang umtuk merdeka. Bahkan telah beratus-ratus tahun lamanya, gelombang aksi kita tidak putus dalam berjuang untuk memerdekakan negeri ini. Kita jatuh bangun menyusun kekuatan untuk menggapai cita-cita Indonesia bebas dari penjajahan bangsa lain. Semalam, kami para pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari berbagai penjuru bergabung untuk memusyawarahkan dan permusyawaratan itu seiya-sekata berkata : inilah saatnya bagi kita untuk mengobarkan api revolusi kemerdekaan Indonesia. Saudara sekalian ! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami :
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya
Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 45
“Atas nama bangsa Indonesia”
Soekarno-Hatta
Kemudian di kibarkanlah bendera Sang Saka Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya. Hadirin turut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tersebut.
Peristiwa Proklamasi ini memang hanya berlangsung sebentar. Namun. Peristiwa itu telah megubah segala sendi kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan telah menjadi momentum puncak perjuangan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaan tersebut, bukan malah menodainya. Kita harus bisa membalas budi para pejuang Tanah Air jaman dahulu dengan cara mempertahankan kemerdekaan ini !
NAMA – NAMA PEMERAN :
Ir. Soekarno : Naufal Fariz
Laksamana Maeda : M. Arvian
Moh.Hatta : M. Rifqi
Trimurti : Nuraini Agustin
Mr.Soebardjo : M. Rizqi
Iwa Kusumasumantri : Nuraini Agustin
Chairul Shaleh : Herdoni
Djojo Pranoto : Miftahul Z M
Wikana : Minah
Yusuf Kunto : Merry Leni
Darwis : M. Arvian
Sudiro : Miftahul Z M
Syodanco Singgih : Merry Leni
B.M Diah : Nadya Maharani
Ibu Fatmawati : Neda Elfriana
Sayuti Melik : Neda Elfriana
Sutan Syahrir : Naufara
Latief H. : Naufara
Sukarni : Nadya Maharani
S. Suhud : Minah
Narator :
SCENE I : Berita Kekalahan Jepang
Pada tanggal 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito memerintahkan penghentian permusuhan terhadap sekutu, setelah sebelumnya yaitu pada tanggal 14 Agustus 1945 sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Berita tentang genjatan senjata yang dilakukan oleh Jepang ini disiarkan di radio jepang dari Tokyo. Ternyata siaran tersebut tertangkap di Indonesia dan Sutan Syahrir mendengarnya.
Sutan Syahrir : Apakah kalian sudah mendengar berita
kekalahan Jepang ?
Sukarni : Belum, Bung . Benarkah itu ? Apa yang
terjadi dengan Jepang ?
Sutan Syahrir : Dari yang kudengar, Sekutu telah
menjatuhkan bom di kota Hiroshima dan
Nagasaki. Oleh sebab itulah, Jepang
melakukan genjatan senjata.
Chairul Shaleh : Kalau begitu, berarti kita harus segera
memproklamirkan kemerdekaan.
Sukarni : Benar itu, Jepang sudah tak ada wewenang
lagi di negeri kita. Kita harus
memanfaatkan momen ini !
SCENE II : Peristiwa Rengasdengklok
Babak 1 : Perdebatan golongan tuan dengan golongan muda
Setelah mendengar berita kekalahan Jepang, Chairul Shaleh segera merencanakan pertemuan dengan anggota golongan muda lainnya untuk membicarakan masalah proklamasi kemerdekaan. Pertemuan ini dilangsungkan di Jalan Pegangsaan Tinur No. 17 Jakarta pukul 20.00 WIB.
Chairul Shaleh : Teman-teman sekalian, sudahkah kalian
mendengar berita tentang kekalahan
Jepang ?
Wikana : Belum, kawan . Darimana engkau tahu
tentang itu ?
Chairul Shaleh : Barusan saya dan Sukarni berkumpul
dengan Syahrir, ia mendengar siaran radio
Jepang yang mengumumkan berita tentang
genjatan senjata itu.
Darwis : Berarti negeri kita sekarang dalam kondisi
vacuum of power ?
Chairul Shaleh : Benar. Demikian, saya mengumpulkan
kalian semua disini untuk membicarakan
masalah itu. Kita harus
memanfaatkan situasi ini untuk
memproklamirkan kemerdekaan.
Sukarni : Tepat sekali . Kalau begitu, kita harus
membagi tugas. Wikana dan Chairul ,
kalian harus pergi ke kediaman
Soekarno untuk menyampaikan kabar ini.
Saya dan Bung Darwis akan
memerintahkan anggota
pemuda lainnya untuk merebut kekuasaan
dari Jepang.
Kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta pukul 22.00 WIB. Terjadi Perdebatan serius antara golongan pemuda dengan Soekarno
Wikana : Kita harus memproklamirkan kemerdekaan
sekarang , Bung !
Soekarno : Ini batang leherku, seretlah aku ke pojok
itu sekarang dan potong leherku malam ini
juga ! Kamu tidak perlu menunggu hingga
esok hari !
Chairul Shaleh : Tapi ini saat yang tepat, Bung. Jepang
sudah kalah oleh Sekutu dan tak ada kuasa
lagi di negeri ini. Mengapa harus
menunggu ? Rakyat sudah banyak
menderita akibat penjajahan ini..
Moh. Hatta : Jepang adalah masa yang silam. Belum lagi
kita harus menghadapi Belanda yang
hendak kembali berkuasa di negeri ini. Jika
Saudara tidak setuju dengan apa yang
saya katakan, dan mengira diri Saudara
telah sanggup menopang kekuatan sendiri,
Mengapa datang pada Soekarno dan
memintanya untuk memproklamirkan
kemerdekaan?
Chairul Shaleh : Apakah kita harus menunggu janji Jepang
untuk memerdekakan bangsa ini ? Kita
bisa, Bung . Kita harus bangkit dan
memproklamirkan kemerdekaan sendiri .
Mengapa harus menunggu janji manis itu ?
Jepang sendiri bahkan telah kalah dalam
“Perang Suci” nya !
Soekarno : Kekuatan segelintir ini takkan mampu
mengalahkan armada perang milik Jepang
! Coba kau perlihatkan padaku, mana bukti
kekuatan yang diperhitungkan itu ?
Apa tindakanmu untuk menyelamatkan
wanita dan anak-anak jika ternyata terjadi
pertumpahan darah ? Bagaimana cara
kita nanti untuk mempertahankan
kemerdekaan ? Coba bayangkan,
bagaimana kita akan tegak di atas
kekuatan sendiri.
Wikana : Tapi semakin cepat kita
memproklamasikan kemerdekaan akan
semakin cepat pula kita mengakhiri
penderitaan rakyat yang sudah ditanggung
selama ini.. Inilah yang sudah ditunggu-
tunggu bangsa kita, Bung.
Moh. Hatta : Baiklah. Tapi berikan kami waktu untuk
berunding sebentar.
Kemudian para anggota golongan tua yang berada di kediaman Soekarno langsung membicarakan permasalahan tersebut.
Moh. Hatta : Bagaimana ini ? Para pemuda menuntut
untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan.
Soekarno : Tapi kita tidak boleh gegabah, Bung. Kita
butuh waktu untuk mempersiapkan
semuanya dengan matang agar tidak terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan.
Mr. Soebardjo : Saya setuju. Menurut saya, yang terpenting
sekarang adalah menghadapi Sekutu yang
hendak berniat kembali berkuasa di negeri
ini. Selain itu, masalah kemerdekaan
sebaiknya dibicarakan lagi dalam sidang
PPKI 18 Agustus mendatang.
Iwa Kusumasumantri: Lalu bagaimana dengan pendapat
golongan muda ? Apa kita abaikan saja ?
Djojo Pranoto : Ya, lagipula mereka masih muda,
pemikiran mereka terlalu pendek. Kita
harus melihat ke depan,
mempersiapkannya dengan matang. Kalau
tidak bagaimana nanti jika semuanya
berantakan?
Iwa Kusumasumantri: Baiklah , Bung. Berarti kita semua sudah
sepakat.
Setelah selesai berunding, para golongan tua segera menemui para anggota golongan muda yang menunggu di luar ruangan.
Moh. Hatta : Setelah kami berunding tadi, kami
memutuskan untuk tidak tergesa-gesa
mengenai hal proklamasi
kemerdekaan. Hal ini masih akan
dibicarakan lagi dalam sidang PPKI.
BABAK 2 : Penculikkan Soekarno dan Moh. Hatta oleh para pemuda.
Dengan berat hati mendengar keputusan tersebut, para pemuda pun meninggalkan kediaman Soekarno. Tetapi mereka tidak putus asa. Mereka pun menyusun strategi bagaimana membujuk Soekarno dan Moh. Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan sesegera mungkin. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengasingkan kedua tokoh itu ke Rengasdengklok agar terhindar dari desakan pemuda dan pengaruh Jepang di Jakarta.
Tanggal 16 Agustus 1945 Pukul 04.00 WIB, kediaman Soekarno
Chairul Shaleh : Assalamualaikum ..
Moh. Hatta : Waalaikumsalam. Ada apa Saudara datang
sepagi ini ?
Darwis : Kami bermaksud membawa Anda dan
Soekarno untuk ikut kami menuju tempat
pengasingan.
Soekarno : Tempat pengasingan ? Apa yang Saudara
maksudkan ?
Chairul Shaleh : Ya, kami akan membawa kalian untuk
diasingkan agar terhindar dari ancaman
bentrok antara rakyat dan Jepang.
Moh. Hatta : Baiklah, kami akan ikut.
Darwis : Sebaiknya Ibu Fatmawati dan anak Anda
turut serta, Bung. Untuk menjamin
keselamatan mereka.
Soekarno : Baiklah, saya akan mengajak mereka.
Hilangnya Soekarno dan Moh. Hatta secara misterius pagi itu,menimbulkan kepanikan di kalangan para pemimpin di Jakarta. Peristiwa ini baru diketahui oleh Mr. Ahmad Soebardjo pukul 08.00 pagi.
Mr. Soebardjo : Apakah Saudara tahu keberadaan Soekarno
dan Bung Hatta ?
Wikana : Maaf, saya tidak tahu, Bung.
Mr. Soebardjo : Katakanlah kepadaku dimana mereka
sekarang, dan aku akan menjamin
keselamatan mereka ketika kembali ke
Jakarta, dan aku akan menjamin
kemerdekaan untuk kalian esok harinya.
Sudiro : Akankah Anda bersumpah untuk itu ?
Mr. Soebardjo : Kau bisa percaya padaku, Nak
Wikana : Baiklah, kami akan menunjukkan
tempatnya, di Rengasdengklok.
Mr. Soebardjo : (memanggil salah seorang pemuda) Hei,
Nak ! Tolong antarkan kami ke
Rengasdengklok.
Yusuf Kunto : Maaf, saya, Pak ? Baik, kalau begitu
naiklah (Mr.Soebardjo naik ke mobil
beserta Wikana dan Sudiro kemudian
berangkat menuju Rengasdengklok)
BABAK 3 : Perundingan dengan Soekarno di
Rengasdengklok
Soekarno : Nah , jelaskan sekarang mengapa Saudara
sekalian membawa kami kesini.
Chairul Shaleh : Maafkan kelancangan kami, Bung . Ini
demi keselamatan Anda.
Darwis : Kami ingin membicarakan masalah
proklamasi kembali.
Moh. Hatta : Bukankah tempo hari sudah kami katakan
kepada kalian, masalah kemerdekaan
masih akan dibicarakan dalam sidang
PPKI ?
Chairul Shaleh : Memang benar adanya. Tetapi kami semua
berpendapat, Mengapa menunggu untuk di
merdekakan oleh Jepang ? Mengapa
menunggu hasil sidang PPKI, kalau kita
bisa bergerak dengan kekuatan sendiri ?
PPKI itu bentukan Jepang, Bung. Kami
ingin memproklamasikan kemerdekaan
tanpa campur tangan dari Jepang.
Soekarno : Pendapat itu benar. Namun, kita masih
terlalu dini untuk memproklamasikan
kemerdekaan. Selain itu kita belum siap
dan masih membutuhkan bantuan dari
Jepang untuk merdeka.
Darwis : Bagaimana bila perkataan Jepang tentang
kemerdekaan bangsa kita hanya janji manis
belaka ? Apa yang akan Anda lakukan ?
Sukarni : Apakah akan selamanya menunggu janji
itu, Bung ? Kita harus memproklamasikan
kemerdekaan sekarang juga, demi rakyat
yang sudah bertahun-tahun
terbelenggu oleh penjajahan di Tanah Air
mereka sendiri ! Mereka berhak bebas, dan
sekaranglah saatnya !
Syodanco Singgih : Tenang Saudara sekalian. Mari bicarakan
semuanya dengan kepala dingin, tidak
perlu ada ketegangan , ok ?
(Syodanco Singgih membawa Soekarno
dan Moh. Hatta menjauh dari perdebatan
itu, kemudian mereka berunding)
Syodanco Singgih : Saya mengerti perhitungan Anda berdua
mengenai masalah proklamasi ini, kita
memang belum mempertimbangkan
semuanya dengan matang. Tapi
saya percaya kita dapat bangkit dan
memanfaatkan situasi ini. Kesempatan
tidak akan datang dua kali, Bung . Apa
yang mereka katakan benar adanya dan
saya mendukung mereka.
Moh. Hatta : Tetapi, apakah kita bisa?Akankah ini
semua mungkin dilakukan ?
Syodanco Singgih : Tentu mungkin, Bung . Asal kita berusaha
tentu akan kita temukan jalan keluarnya.
Lagipula, para pemuda di Jakarta sedang
menyusun strategi pertahanan untuk
mencegah serangan dari Jepang ataupun
sekutu yang tidak menerima proklamasi
bangsa kita.
Soekarno : Baiklah, saya setuju. Kita akan
memproklamasikan kemerdekaan tanpa
ada campur tangan Jepang.
Pada pukul 17.30 WIB , rombongan dari Jakarta tiba di Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Moh. Hatta.
Mr. Soebardjo : Syukurlah kalian semua baik-baik saja.
Jadi bagaimana keputusannya ?
Moh. Hatta : Kami setuju kemerdekaan akan
dilaksanakan tanpa campur tangan
Jepang.
Mr. Soebardjo : Lalu, Kapan kita akan melaksanakannya?
Menurut saya, bagaimana jika besok ?
Pasukan pemuda di Jakarta sudah bersiap.
Soekarno : Jika mungkin, ya kita akan
melaksanakannya esok pagi.
Selesailah perundingan di Rengasdengklok. Semua anggota golongan tua maupun muda kembali ke Jakarta untuk membahas lanjut rencana proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.
SCENE III : Rumah Laksamana Maeda (Perumusan Teks Proklamasi)
Tanggal 16 Agustus 1945 pukul 23.00 WIB, rombongan tiba di Jakarta.
Mr. Soebardjo : Bagaimana kita membicarakan naskah
proklamasi untuk mendeklarasikan
kemerdekaan kita ?
Chairul Shaleh : Kita butuh tempat untuk membahasnya, Bung.
Tapi hari sudah malam dan pihak Jepang tak
mungkin mengizinkan kita melakukan kegiatan
sekarang, apalagi jika mereka tahu bahwa kita
hendak membicarakan rencana proklamasi.
Mr. Soebardjo : Saya punya ide. Kita akan meminjam rumah
perwira Jepang, Laksamana Maeda.
(Rombongan kemudian berangkat ke rumah Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No.1)
Mr. Soebardjo : (mengetuk pintu) Laksamana Maeda : Selamat
malam,
Ada apa, Bung ?
Mr. Soebardjo : Maaf kami mengganggu Anda malam-malam
begini. Kami perlu tempat untuk membicarakan
rencana kemerdekaan yang akan dilangsungkan
esok hari.
Laksamana Maeda : Benarkah itu ? Kalau begitu,masuklah.
Saya turut gembira mendengar kabar ini .
Silakan gunakan ruangan yang kalian
butuhkan. Saya akan pergi istirahat dulu.
Chairul Shaleh : Terimakasih, Pak Perwira.
Perumusan Teks Proklamasi dilakukan di rumah makan Maeda. Tiga eksponen pemuda yaitu Sukarni, Sudiro, dan B.M Diah menyaksikan Soekarno, Moh Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo membahas perumusan naskah proklamasi.
Acara Perumusan naskah proklamasi berjalan lancar.Tidak ditemukan kesulitan untuk menemukan rumusan yang tepat. Sebagai hasil pembicaraan mereka bertiga, di perolehlah rumusan yang di tulis tangan oleh Soekarno.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB, dibacakanlah rumusan naskah proklamasi untuk yang pertama kalinya di depan para hadirin yang berada di rumah Maeda yang langsung disetujui. Namun kemudian timbullah persoalan tentang siapa saja yang akan menandatangani naskah proklamasi.
Chairul Shaleh : Menurut saya, sebaiknya naskah ini jangan
ditandatangani oleh anggota PPKI.
B.M Diah : Memang kenapa ? Lantas siapa yang akan
menandatanganinya?
Chairul Shaleh : PPKI kan lembaga bentukkan Jepang .
Kita sudah sepakat tadi untuk
melaksanakan proklamasi tanpa campur
tangan Jepang.
Mr. Soebardjo : Kau benar, Nak. Bagaimana ini , Bung ?
Soekarno : Adakah dari kalian yang punya pendapat
untuk menyelesaikan masalah ini?
Sukarni : Bagaimana jika naskah ini ditandatangani
oleh hadirin yang datang saat ini? Seperti
Amerika ketika menandatangani teks
deklarasinya.
Moh.Hatta : Jangan, kita tidak boleh meniru. Kita harus
berbeda dari bangsa lain.
Wikana : Lalu bagaimana, Bung Karno ?
Soekarno : Karena ini semua berkat jasa-jasa
Indonesia berarti “Atas nama bangsa
Indonesia”
Sukarni : Saya setuju, dan saya punya usul.
Yang menandatangani teks cukup dua
orang saja yaitu Anda dan Bung Hatta
sebagai wakil dari bangsa Indonesia.
Bagaimana ?
Soekarno : Usul yang bagus . Bagaimana hadirin ?
Hadirin (semua) : Kami setuju !!!
Setelah semuanya setuju, Soekarno memerintahkan Sayuti Melik untuk mengetik teks proklamasi
Soekarno : Tolong kau ketik teks proklamasi ini.
Jagalah teks ini baik-baik.
Sayuti Melik : Baik, Bung . (dengan segera mengetik teks
tersebut)
Sayuti Melik pun mengetik teks tersebut. Semua persiapan proklamasi rampung pada pukul 04.30 WIB. Lalu, semua hadirin pulang ke rumah masing-masing dengan perasaan gembira. Kemudian para pemuda mengirimkan kurir-kurir untuk menyampaikan bahwa saat proklamasi telah tiba. Mereka juga mengatur pelaksanaan penyiaran berita proklamasi kemerdekaan. Menyebarkan beberapa pamfleet ke penjuru Jakarta dan sekitarnya. Pengeras suara diusahakan adanya. Semua dilakukan agar rakyat dapat turut menyaksikan momen paling berharga untuk bangsa Indonesia
Pada saat yang sama, Soekarno dan Ibu Fatmawati sampai di kediaman mereka dan berbincang sejenak.
Soekarno : Alhamdulillah akhirnya semua berjalan
dengan lancar. Terimakasih ibu telah
menemani saya di saat-saat yang
cukup menguras pikiran ini.
Ibu Fatmawati : Iya, terimakasih Gusti Allah yang telah
memberikan jalan pada bangsa kita untuk
memproklamasikan kemerdekaan. Oh iya
pak, apakah kalian sudah merencanakan
bagaimana proklamasi besok akan
berlangsung ?
Soekarno : Sudah, kita akan melaksanakan upacara
bendera, yang nanti akan di iringi lagu
Indonesia Raya karya Bung
Supratman.
Ibu Fatmawati : Bukankah kita belum punya bendera ?
lantas bagaimana?
Soekarno : Ya ampun , Bapak sampai lupa, Bu. Kalau
begitu bagaimana jika Ibu saja yang
menjahitkan bendera ?
Ibu Fatmawati : Tapi Ibu tidak punya kain, Pak. Kain yang
ada hanya kain merah dan putih. Apa tidak
apa-apa?
Soekarno : Tentu saja. Buatlah bendera yang
sederhana. Yang penting kita sudah
berusaha untuk menyediakannya.
Ibu Fatmawati : Baiklah, Pak. Dan, Ibu punya ide. Kita
namakan saja bendera nya “Sang Saka
Merah Putih”. Bagaimana ?
Soekarno : Ide yang bagus. Ya, bendera pusaka “Sang
Saka” dan warna nya merah putih ,
menjadi “Sang Saka Merah Putih” ,
Brilian !
Ibu Fatmawati : Ya sudah, sebaiknya Bapak bersiap sana.
Menyusun pidato yang nanti akan bapak
bacakan.
SCENE IV : Proklamasi Kemerdekaan
Hari Jum’at pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jl. Pegangsaan Timur No.56 , dilangsungkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Sesaat sebelum upacara dimulai…
Soekarno : Trimurti, tolong Anda kibarkan bendera
Merah Putih ini sebagai tanda awal
kejayaan bangsa ini. (sambil
menyerahkan bendera)
Trimurti : Siap, Bung. Saya akan menyuruh anak
didik saya untuk mengibarkannya.
(memanggil Suhud dan Latief) Hei,
kalian ! Jaga baik-baik bendera ini. Kalian
mendapat kehormatan untuk mengibarkan
bendera ini untuk pertama kalinya dalam
sejarah Indonesia.
Latief dan Suhud : Siap, Komandan ! Kami tak akan
mengecewakan Anda.
Tiba saatnya Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia…
Tokoh-tokoh pejuang Indonesia telah hadir di lokasi. Di antaranya yaitu Mr. AA. Maramis, HOS Cokroaminoto, Otto Iskandardinata, Ki Hajar Dewantara, M. Tabrani dll.
Suasana menjadi sangat hening. Soekarno dan Hatta dipersilahkan maju beberapa langkah dari tempatnya semula. Soekarno mendekati mikrofon. Dengan suaranya yang lantang dan mantap, Soekarno pun membacakan pidato pendahuluan sebelum beliau membacakan teks proklamasi.
Pidato Soekarno :
Saudara-saudara sekalian ! Saya telah minta Saudara hadir disini, untuk menyaksikan peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang umtuk merdeka. Bahkan telah beratus-ratus tahun lamanya, gelombang aksi kita tidak putus dalam berjuang untuk memerdekakan negeri ini. Kita jatuh bangun menyusun kekuatan untuk menggapai cita-cita Indonesia bebas dari penjajahan bangsa lain. Semalam, kami para pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari berbagai penjuru bergabung untuk memusyawarahkan dan permusyawaratan itu seiya-sekata berkata : inilah saatnya bagi kita untuk mengobarkan api revolusi kemerdekaan Indonesia. Saudara sekalian ! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami :
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya
Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 45
“Atas nama bangsa Indonesia”
Soekarno-Hatta
Kemudian di kibarkanlah bendera Sang Saka Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya. Hadirin turut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tersebut.
Peristiwa Proklamasi ini memang hanya berlangsung sebentar. Namun. Peristiwa itu telah megubah segala sendi kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan telah menjadi momentum puncak perjuangan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaan tersebut, bukan malah menodainya. Kita harus bisa membalas budi para pejuang Tanah Air jaman dahulu dengan cara mempertahankan kemerdekaan ini !
NAMA – NAMA PEMERAN :
Ir. Soekarno : Naufal Fariz
Laksamana Maeda : M. Arvian
Moh.Hatta : M. Rifqi
Trimurti : Nuraini Agustin
Mr.Soebardjo : M. Rizqi
Iwa Kusumasumantri : Nuraini Agustin
Chairul Shaleh : Herdoni
Djojo Pranoto : Miftahul Z M
Wikana : Minah
Yusuf Kunto : Merry Leni
Darwis : M. Arvian
Sudiro : Miftahul Z M
Syodanco Singgih : Merry Leni
B.M Diah : Nadya Maharani
Ibu Fatmawati : Neda Elfriana
Sayuti Melik : Neda Elfriana
Sutan Syahrir : Naufara
Latief H. : Naufara
Sukarni : Nadya Maharani
S. Suhud : Minah
Narator :
Dapatkan Promo-promo Spesial Setiap Bulannya di Donaco Poker
BalasHapusNikmati Kemudahan Deposit Donaco Poker dengan OVOpay yang kami sediakan..
Nikmati juga banyak Bonus Lainnya Yang Kami Sediakan..
Dapatkan
- Bonus Deposit 15% New Member Weekend.
- Bonus Deposit 10% Next Deposit Weekend.
- BONUS DEPOSIT HARIAN 5%
- BONUS ROLLINGAN MINGGUAN 0.5%
- BONUS KEJUTAN LAINNYA
Hubungi Kami Secepatnya Di :
WHATSAPP : +6281333555662
PROMO MEMBER BARU 15%
BalasHapusDewaZeus adalah bagian dari situs ZeusBola, yang merupakan master bandar master bandar taruhan judi bola, Casino, Poker, taruhan sabung ayam online S128, CF88 DewaPoker, Live Casino Agen Resmi Lisensi Filipina Paling Terpercaya di Indonesia, hanya di zeus bola.
Sbg Agen Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola sudah berkerja sama dengan perusahaan Sbobet beroperasi di Asia yang dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh pemerintah Isle of Man untuk beroperasi sebagai juru taruhan latihan jasmani sedunia.
https://dewazeus.site/tips-penting-memilih-agen-poker-online-deposit-via-pulsa-terpercaya/
https://dewazeus.site/situs-poker-online-deposit-via-pulsa-termurah-hanya-25rb/
zeus77.org
Ayo daftar sekarang di dewazeus.site
Pokervita.co Situs Judi QQ Deposit Pulsa Terbaik dan Terpercaya Di Indonesia, Minimal Deposit 25rb Dengan Potongan 15% Telkomsel dan 10% Axis/XL. Server PKV Games Terbaik Untuk Permainan Judi QQ.
BalasHapusKami Menyediakan Transaksi Deposit & Withdraw Yang Lengkap, Seperti :
- Transfer Bank ( Semua Jenis Rekening Bank di Indonesia )
- Ovo
- Gopay
- Dana
- Linkaja
- Pulsa
9 Games Dalam 1 Akun
* ADU Q
* BANDAR POKER
* BANDAR Q
* CAPSA SUSUN
* DOMINO 99
* POKER ONLINE
* SAKONG
* BANDAR 66
* PERANG BACCARAT (NEW)
Texas Poker
Judi Poker
Sakong Online
BandarQ Pulsa Online Terpercaya
Perang Baccarat Online
Kontak Pokervita
Livechat Pokervita
WA: 08122222996
Wechat: pokervitaofficial
Line: vitapoker
suka bermain permainan LIVE casino????
BalasHapusyukz bergabung dengan kami di Winning303
Dapatkan berbagai macam Bonus untuk permainan Live casino yang kamu mainkan
Mainkan Permainan Lainnya Dengan 1 User ID Saja...
1. Live Casino
2. Poker
3. Sportsbook
4. Lottery/Togel
5. Sabung Ayam
6. Slot
Hubungi Segera:
WA: 087785425244
Cs 24 Jam Online
DEPOSIT BISA VIA PULSA!
BalasHapusDuta Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan paling baik yg menyediakan jasa layanan kepada pembukaan akun permainan judi atau taruhan online untuk anda di delegasi judi online yang berderajat International, sahih dan terpercaya hanya di judi via pulsa.
Juga Sebagai Duta Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola telah berkerja sama dgn kongsi Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh penguasaan Isle of Man pada beroperasi sbg juru taruhan latihan jasmani sedunia.
https://bolazeus.pw/2019/01/02/situs-poker-online-deposit-via-pulsa/
https://bolazeus.pw/2019/01/01/kelebihan-bermain-taruhan-online-deposit-via-pulsa/
promo s128
Daftar di Link Alternatif anti Internet Positif disini :
login zeusbola
https://zeus168.org
Ayo daftar sekarang di Zeusbola
ZeusBola - Main Sabung Ayam Taji Online
BalasHapusMinimal Taruhan Hanya 10rb
Bisa Deposit Dengan Pulsa
Dapatkan Bonus 7x Win Beruntun Disini
Pendaftaran : http://zeusbola.live
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
Whatsapp : 0822 7710 4607
DEPOSIT PULSA TANPA POTONGAN
Pernahkah merasa tertipu oleh agen yang sangat anda percayai?? yang menawarkan berbagai bonus dan kata-kata manis?? dan akhir yang anda dapatkan adalah kecewa??
BalasHapusSaatnya Tinggalkan itu semua.. Kami hadir untuk mengembalikan semangat bermain anda..dapatkan pelayanan memuaskan yang nyaman dan tidak ribet..
Dapatkan Proses Transaksi Deposit & Withdraw Yang Cepat dan Tidak Ribet..Bonus yang PASTI..
Kami Tidak Takut Anda Menang...Kami Segan Jika Anda Kecewa...
Winning303 Agen betting online yang sudah berpengalaman dan profesional..Hadirkan Permainan Lengkap dan Pelayanan Ramah serta Profesional yang membuat anda tidak akan berpaling lagi..
Cukup 1 ID saja dan tidak perlu ribet ganti user id untuk bermain:
-Sports
-Poker
-Live Casino
-Slots
-Lotere/Togel
-Sabung Ayam'
Winning 303 Banjir Hadiah Yukz gabung bersama kami dan Dapatkan Langsung
Bonus New Member Slot 15%
Bonus New Member Poker 10%
Bonus New Member Sabung Ayam 10%
Bonus New Member Sportsbook & Live Casino 20%
Bonus Deposit 10% Setiap Hari
Bonus Deposit 10% Slot Setiap Hari
Bonus Deposit Sabung Ayam 5%
Bonus Cashback 5-10%
Bonus 100% 7x Kemenangan Beruntun Sabung Ayam
Diskon Togel Hingga 65%
Bonus Rollingan Slot 1%
Bonus Rollingan Poker dan Live Casino 0.5%
Yang Lain Sudah Bergabung...Sekarang Giliran Anda....
Customer Service 24 Jam
Hubungi Kami di :
WA: +6287785425244
ZEUSBOLA Situs Judi Terlengkap dan Terpecaya..
BalasHapus[url=https://zeusbola.mypixieset.com/][Daftar Slot Gacor Hari Ini Tanpa Rekening Bank Zeusbola][/url]
*Promo Bonus Pulsa Tanpa Potongan
*Bonus New Member 15%
*Bonus Deposit Harian 10%
*Bonus Reward Setiap Tingkatan Level
*Bonus referral ZeusBola
AYO...Tunggu apa lagi, Bergabung dan bermian di Zeus Bola dan dapatkan berbagai Bonus lainnya Bosku.
☎️ Whatsapp : +62 822-7710-4607
☎️ Link Whatsapp : https://zeusbo.la/whatsapp