Rabu, 15 Maret 2017

PERANAN PERS DALAM PENGUATAN MUNCULNYA RUH KEBANGSAAN DAN NASIONALISME

Peran Pers dalam Penguatan Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme

Dalam mencapai cita-cita perjuangan nasional, pers mempunyai peranan penting. Hal ini karena pers menjadi sarana untuk menggalang persatuan dan kesaruan bangsa, serta sarana berjuang untuk menuntut kemerdekaan.
Salah satu hal mendasar yang dialami oleh para pejuang, khususnya pada masa pergerakan nasional adalah bagaimana mengkomunikasikan perjuangan itu pada pihak lain. Kurangnya komunikasi ini dapat memberikan dampak negatif dalam sebuah perjuangan. Komunikasi sangat bermanfaat dalam upaya mengkoordinasikan perjuangan. Salah satu sarana yang dapat dipergunakan untuk mengkomunikasikan perjuangan itu adalah melalui pers. Ketajaman “pena” pers itu dapat memberikan motivasi pada para pejuang, sebab bagaimanapun sebuah terbitan pasti memiliki “warna” dan nuansa yang subjektif.

Secara umum, pers harus mampu memeperjuangkan objektivitas, menjadi alat pendidikan, alat penyalur aspirasi, sebagai lembaga pengawasan dan juga sebagai upaya untuk penggalangan opini umum. Dengan demikian, pers dapat berfungsi sebgai alat perjuangan bangsa. Bagi bangsa Indonesia pada masa pergerakan nasional itu, pers dapat berfungsi sebagai alat propaganda demi kepentingan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kedudukan pers amat penting.

Surat kabar pertama di Indonesia adalah “Bataviase Nouvelles” (1744). Kemudian berturut-turut terbit surat kabar “Batavia Courant” (1817), “Bataviasche Handelsblad” (1829), “Soerabajasche Courant” (1813), dan “Semarangsche Advertemtieblad” (1845).

Sejak tahun 1850 di berbagai kota di Indonesia, telah terbit beberapa surat kabar antara lain :

a. Jakarta : Dini Hari, Sinar Terang, Bintang Betawi, Bintang Johar, Bianglala, dan Bintang Barat
b. Semarang : Sinar Jawa dan Sinar Hindia
c. Yogyakarta : Retnodoemilah
d. Surakarta : Bromartani dan Jawi Kondo
e. Surabaya : Bintang Timur dan Cahaya Mulia
f. Makassar : Matahari
g. Manado : Cahaya Siang
h. Ambon : Penghantar

Tumbuhnya pers nasional dan perjuangan tidak dapat dipidahkan dengan pertumbuhan pergerakan nasional, sebab orang-orang yang menjadi pemimpin surat kabar sekaligus juga tokoh-tokoh pergerakan nasional. Oleh karena itu, hampir semua organisasi pergerakan nasional punya media massa sendiri sebagai pembawa suatu organisasi agar bisa menarik massa, bahkan ada yang memiliki lebih dai satu media massa.

Contoh beberapa organisasi pergerakan nasional yang mempunyai media massa yaitu :

-Budi Utomo, memiliki surat kabar Darmo Kondo dan Retnodoemilah.
-Sarekat Islam, memiliki surat kabar Oetoesan Hindia, Pantjaran Warta, dan Saroetomo
-Indische Partij, memiliki surat Kabar De Express, Het Tijdschrift, Tjahaja Timur, dan Kaoem Moeda
-Perhimpunan Indonesia, memiliki surat kabar Hindia Poetra yang terbit di Belanda tahun 1916. Pada tahun 1924, surat kabar ini diubah namanya menjadi Indonesia Merdeka

Tokoh-tokoh Pers Zaman Pergerakan Nasional, antara lain :

1. Dr. Wahidin Sudirohusodo
redaktur surat kabar “Retnodoemilah”
2. Ki Hajar Dewantara
redaktur tiga majalah De Bewending, Persatuan Hindia dan Pengunggah.
3. Abdul Muis dan H. Agus Salim
pimpinan surat kabar “De Express”.
4. E.F.E Douwes Dekker
pemimpin surat kabar “De Express”
5. Dja Endar Muda
pemimpin redaksi Perca Barat  di Padang (1903) dan Pewarta Deli di Medan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rangkuman Pengantar Mikroekonomi Semester 1

Mikroekonomi : Bab 1 Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari, bagaimana individu dan masyarakat memanfaatkan sumber daya terbatas,...