Jumat, 30 September 2016

Cerpen Terlambat Ke Seminar Beserta Kerangkanya | Part 2



Terlambat Ke Seminar
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Guru pembimbing Bu Alsinatun




Logo Sekolah 





Nama Siswa : Wildan Zico Armando
Kelas : XI IPS C
Jl. Raya Ciracas No. 2 , Ciracas, Jakarta Timur
2016-2017






Miftahul merupakan seorang anak lak laki yang ingin menjadi pengusaha. Pada tanggal 3 September 2016 Miftahul ingin menghadiri seminar pengusaha muda di Hotel Ibiz. Tetapi semua berubah menjadi kacau, Miftahul bangun kesiangan kemudian dia harus menjemput teman temannya. Setelah teman temannya berkumpul mereka pun langsung berangkat menuju seminar, namu dijalanan mereka tersendak macet dan mereka terlambat sampai dalam acara seminar







a) topik cerpen
   Oleh : Wildan Zico Armando

b) tokoh dan penokohan
Miftahul : Teledor, penyabar
Chairul : Baik hati, mudah marah
Fachmi : Kreatif, baik hati
Djumadi : baik hati

c) alur dan pengaluran
 Alur : Maju

*eksposisi : Miftahul, seorang anak yang ingin mengikuti seminar pengusaha muda. Pada malam hari Miftahul memberitahukan kepada teman temannya agar besok bangun pagi dan harus siap pukul 6.30 karena Miftahul akan menjemput mereka. Sebelum tidur Miftahul mengaktifkan alarm pada pukul 6.00

*masalah : Keesokan pagi hari menunjukan pukul 7.00 alarm handphone berbunyi, Miftahul mengambil handphone tersebut lalu mematikannya kembali. Pada pukul 08.00 Alarm handphone pun berbunyi untuk kedua kalinya. “ Miftaaa… Bangunn.. sudah sianggg seminarnya gimanaa ?? “ Sontak Ayahnya Miftahul. Miftahul pun terbangun dan langsung melihat ke arah jarum jam. “ Waduhhh .. terlambat nih “ Ungkap Miftahul dalam hati. Miftahul pun langsung mandi dan sarapan pagi.
Selanjutnya Miftahul harus menjemput teman temannya yaitu Chairul dan Fachmi. Miftahul mengirim pesan kepada Chairul supaya bersiap siap. Miftahul pun berangkat kerumah Chairul. Setelah sampai di pinggir jalan Chairul pun menyapa Miftahul dengan keras “ Miftahuull.. Sini buruann, kita terlambat nih”. Miftahul pun membalas “Maaf maaf tadi aku bangunnya kesiangan nih.. ” Setelah menjemput Chairul Miftahul pun menjemput Fachmi Dirumahnya. Miftahul pun juga melakukan hal yang sama pada Fachmi. Karena sudah dirasa terlambat tidak disangka Djumadi pun datang sendiri kerumah Miftahul

*konflik : Setelah semua siap mereka pun berangkat menuju hotel pada pukul 09.00 dengan Mobil. Dalam perjalanan mereka pun bercanda canda tetapi candaan itu berubah menjadi kepanikan, karena lalulintas berubah menjadi macet. “ Duh gimana nih.. udah siang jadi macet “ kata Chairul. “ Iya nih gara Miftahul jemput kita kesiangan “ tambah Fachmi. “ Sudah sudahh.. jangan main salah salahan, nikmatin aja perjalanan kita ini walapun macet “ dengan santainya Djumadi. Miftahul pun hanya tersenyum.

*klimaks : Setelah bermacet macetan di jalan akhirnya mereka pun sampai di parkiran hotel Ibiz. Mereka berlari tergesa gesa menuju ke ruang konferensi. Terlihat acara di ruang konferensi sudah dimulai. Orang orang disekitar sudah duduk ditempatnya masing masing dan sang pengisi acara sudah berpidato. “ Kita harus masuk sekarang ! “ Tegasnya Chairul. “ Eh tunggu, meja konfirmasi anggota kelihatannya sudah di tutup tuh.. “ Kata Fachmi. “ Kamu sihh Miftahul bangun kesiangan, kita semua jadi terlambatkan” Djumadi pun melerai “ sudah sudah, bawa santai aja nanti kita juga bisa masuk kok “.  Miftahul pun hanya tersenyum.

*resolusi : “ Apakah kalian ada ide ?” Tanya Miftahul. Fachmi pun menjawab “ Bagaimana kalau kita masuk lewa pintu belakang saja?”. “Sepertinya itu tidak mungkin, Karena pintu tersebut dijaga oleh satpam”. Mereka pun terus berpikir ide ide untuk masuk ke acara itu. Chairul pun memberikan ide, “Bagaimana kalau kita bilang saja ke petugas bahwa kita terlambat “. “Ah yang benar saja, apa mungkin berhasil ?” Fachmi menjawab dengan ragu. “Yasudah deh kita coba dulu aja, siapa tau bisa “ kata Djumadi. Mereka pun menuju kepetugas dan meminta izin untuk masuk.

*konklusi : Dan pada akhirnya mereka diizinkan masuk oleh petugas. Raut wajah mereka pun berubah menjadi raut wajah yang semangat. Mereka mengikuti seminar tersebut dengan sangat antusias. Sampai sampai mereka tidak merasakan waktu yang berjalan.


d) latar
Tempat : Dirumah Miftahul, Hotel Ibiz
waktu : siang hari, pagi hari
suasana : panik




Terlambat Ke Seminar
Miftahul, seorang anak yang ingin mengikuti seminar pengusaha muda. Pada malam hari Miftahul memberitahukan kepada teman temannya agar besok bangun pagi dan harus siap pukul 6.30 karena Miftahul akan menjemput mereka. Sebelum tidur Miftahul mengaktifkan alarm pada pukul 6.00

Keesokan pagi hari menunjukan pukul 7.00 alarm handphone berbunyi, Miftahul mengambil handphone tersebut lalu mematikannya kembali. Pada pukul 08.00 Alarm handphone pun berbunyi untuk kedua kalinya.
 “ Miftaaa… Bangunn.. sudah sianggg seminarnya gimanaa ?? “ Sontak Ayahnya Miftahul. Miftahul pun terbangun dan langsung melihat ke arah jarum jam.
 “ Waduhhh .. terlambat nih “ Ungkap Miftahul dalam hati. Miftahul pun langsung mandi dan sarapan pagi.
Selanjutnya Miftahul harus menjemput teman temannya yaitu Chairul dan Fachmi. Miftahul mengirim pesan kepada Chairul supaya bersiap siap. Miftahul pun berangkat kerumah Chairul. Setelah sampai di pinggir jalan Chairul pun menyapa Miftahul dengan keras “ Miftahuull.. Sini buruann, kita terlambat nih”. Miftahul pun membalas “Maaf maaf tadi aku bangunnya kesiangan nih.. ” Setelah menjemput Chairul Miftahul pun menjemput Fachmi Dirumahnya. Miftahul pun juga melakukan hal yang sama pada Fachmi. Karena sudah dirasa terlambat tidak disangka Djumadi pun datang sendiri kerumah Miftahul

 Setelah semua siap mereka pun berangkat menuju hotel pada pukul 09.00 dengan Mobil. Dalam perjalanan mereka pun bercanda canda tetapi candaan itu berubah menjadi kepanikan, karena lalulintas berubah menjadi macet. “ Duh gimana nih.. udah siang jadi macet “ kata Chairul. “ Iya nih gara Miftahul jemput kita kesiangan “ tambah Fachmi. “ Sudah sudahh.. jangan main salah salahan, nikmatin aja perjalanan kita ini walapun macet “ dengan santainya Djumadi. Miftahul pun hanya tersenyum.

Setelah bermacet macetan di jalan akhirnya mereka pun sampai di parkiran hotel Ibiz. Mereka berlari tergesa gesa menuju ke ruang konferensi. Terlihat acara di ruang konferensi sudah dimulai. Orang orang disekitar sudah duduk ditempatnya masing masing dan sang pengisi acara sudah berpidato. “ Kita harus masuk sekarang ! “ Tegasnya Chairul. “ Eh tunggu, meja konfirmasi anggota kelihatannya sudah di tutup tuh.. “ Kata Fachmi. “ Kamu sihh Miftahul bangun kesiangan, kita semua jadi terlambatkan” Djumadi pun melerai “ sudah sudah, bawa santai aja nanti kita juga bisa masuk kok “.  Miftahul pun hanya tersenyum.

 “ Apakah kalian ada ide ?” Tanya Miftahul. Fachmi pun menjawab “ Bagaimana kalau kita masuk lewa pintu belakang saja?”. “Sepertinya itu tidak mungkin, Karena pintu tersebut dijaga oleh satpam”. Mereka pun terus berpikir ide ide untuk masuk ke acara itu. Chairul pun memberikan ide, “Bagaimana kalau kita bilang saja ke petugas bahwa kita terlambat “. “Ah yang benar saja, apa mungkin berhasil ?” Fachmi menjawab dengan ragu. “Yasudah deh kita coba dulu aja, siapa tau bisa “ kata Djumadi. Mereka pun menuju kepetugas dan meminta izin untuk masuk.

Dan pada akhirnya mereka diizinkan masuk oleh petugas. Raut wajah mereka pun berubah menjadi raut wajah yang semangat. Mereka mengikuti seminar tersebut dengan sangat antusias. Sampai sampai mereka tidak merasakan waktu yang berjalan.
"iya om" jawab mereka.
   
   Keesokan paginya, mereka semua diantar ke rumah masing-masing dan om sony meminta maaf karena tiba-tiba membawa mereka tanpa pemberitahuan. Namun orang tua justru berterimakasih karena telah menjaga anak mereka.


Sabtu, 24 September 2016

Cerpen Pengalaman Yang Tidak Terlupakan Dengan Kerangka Cerpen



Pengalaman Yang Tidak Terlupakan
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia




 Logo Sekolah










Sinopsis

Wildan merupakan murid Sekolah Dasar Pertiwi 2 di Padang, Sumatra Barat. Pada tahun 2009 terjadi gempa di Sumatra Barat yang menelan korban jiwa yang sangat banyak. Saat itu Wildan sedang berada di mobil antar-jemput sekolah, lalu karena berpotensi tsunami, sang supir membawa Wildan beserta teman-temannya ke tempat yang aman yaitu di rumahnya yang jauh sekali dari rawan tsunami yaitu di perbukitan. Lalu, setelah menginap semalam mereka semua dipulangkan ke rumah masing-masing.



Kerangka Cerpen

1.      Topik Cerpen
   Topik dalam cerpen “Pengalaman yang Tidak Terlupakan” adalah tentang cerita pengalaman pribadinya yang buruk .

2.      Tokoh dan Penokohan
·         Wildan adalah sosok di dalam cerita yang memiliki sifat selalu ingin tahu.
·         Om Sony adalah sosok di dalam cerita yang memiliki sifat baik hati dan suka menolong.
·         Iqbal adalah sosok di dalam cerita yang memiliki sifat penakut.
·         Putri adalah sosok di dalam cerita yang memiliki sifat penakut.
·         Pak Indra adalah sosok di dalam cerita yang memiliki sifat baik hati.
·         Ayah Wildan adalah sosok di dalam cerita yang memikiki sifat baik hati dan suka menolong.

3.      Alur dan Pengaluran
 Alur : Maju
Alur dalam cerpen ”Pengalaman yang Tidak Terlupakan” sebagai berikut.
    a. Eksposisi
      Pada tahapan ini, pengarang menjelaskan tentang perawalan cerita yaitu Wildan menceritakan pengalamannya saat masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 4 di Padang.




     b. Orientasi
       Pada tahapan ini, pengarang menceritakan tentang kegiatan yang dilakukannya setelah pulang sekolah.

            c. Konflik
       Pada tahapan ini, pengarang menceritakan tentang menceritakan gejala awal terjadinya gempa bumi

   d. Klimaks
       Pada tahapan ini, pengarang menceritakan gempa bumi sudah mulai terjadi dan
     e. Anti Klimaks
       Pada tahapan ini, pengarang menceritakan tentang kegiatan para tokoh setelah gempa bumi terjadi.
    
     f. Resolusi
       Pada tahapan ini, pengarang menceritakan setelah gempa bumi sudah mulai mereda maka tokoh Wildan, Iqbal, dan Putri dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

     g. Koda
       Pada tahapan ini, pengarang menceritakan alasan pindahnya Wildan bersama adik dan abangnya ke Jakarta.
 
4.       Latar
Tempat : Mobil, Rumah Om Sony, Jalan, Sungai
waktu : siang hari, sore hari, malam hari, pagi hari
suasana : panik




Pengalaman yang Tidak Terlupakan


   Wildan merupakan murid Sekolah Dasar kelas 4 di Padang Sumatra Barat. Pada tahun 2009 terjadi sebuah peristiwa yang sangat memprihatinkan bagi Wildan. Pada saat itu di Sumatera Barat terjadi gempa dahsyat yang menelan korban jiwa sangat banyak. Pada siang hari setelah pulang sekolah, Wildan, Iqbal, dan Putri sedang menaiki mobil antar-jemput yang dikemudikan oleh Om Sony. Lalu Om Sony tiba-tiba berhenti (ckitt bunyi rem saat itu) .

"Kenapa om?" tanya Putri
"Semuanya tenang" kata Om Sony

Lalu lama-kelamaan mobil bergoyang hebat.

"Om gempa om" ucap Iqbal dengan ketakutan
"Iya tenang, tadi om ngerem karena om hilang kendali kemudi karena ada gempa kecil yang sekarang semakin besar" tegas Om Sony
 “Om keluar dari mobil om, nanti mobilnya terbalik!teriak Putri ketakutan
“udah tenang dulu” kata Om Sony.

   Setelah gempa berhenti, terlihat di sekitar jalan banyak gedung yang runtuh, pipa air bawah tanah rusak dan menyemburkan air ke jalan. Lalu Om Sony menjalankan mobil dan tidak mengarah ke jalan pulang mereka.




"Kita mau kemana om? Tanya Wildan
"Kita mencari tempat yang aman dulu" ucap Om Sony.

Hari mulai gelap jam menunjukkan angka 5 dan suasana di jalanan sangat macet

"Om kita mau kemana sih ga sampai-sampai?" tanya Putri kebingungan
"iyanih panas lagi" ungkap Iqbal.
"Kita ke rumah keluarga om di perbukitan, takutnya ada tsunami" kata Om Sony.

Setelah mereka sampai di rumah keluarga Om Sony, mereka diberi makanan darurat berupa mie instan, namun Om Sony terlihat kebingungan

 Wildan bertanya "kenapa om?"
"gaada sinyal, padahal om mau kabarin keluarga kalian, Wildan ada sinyal ga? " tanya Om Sony
"gaada om" tegas Wildan

"yasudah kalian tidur aja, besok pagi om anter ke rumah masing-masing kalau sudah aman" kata Om Sony,
"iya om" jawab mereka.
   
   Keesokan paginya, mereka semua diantar ke rumah masing-masing dan Om Sony meminta maaf karena tiba-tiba membawa mereka tanpa pemberitahuan. Namun orang tua justru berterimakasih karena telah menjaga anak mereka.

           
            Setelah kembali ke orang tua mereka masing-masing, sekolah meliburkan seluruh murid beserta guru-guru karena keruskan parah yang diderita. Namun tidak hanya sekolah yang diliburkan, perkantoran pun ikut meliburkan seluruh karyawannya karena keadaan darurat tersebut.
            Karena kebocoran yang terjadi pada setiap pipa PDAM di Sumatera Barat, maka diputuslah pengedaran air begitu pula listrik di Sumatera Barat. Akibatnya Wildan harus mengambil air ke sungai menggunakan 2 buah galon bersama Ayahnya.

”Wildan..Wildan.. ayo bantuin Ayah ngambil air di Sungai Lubuk Buaya” ujar Ayahnya.
”Iya, Yah sebentar mau makan dulu” jawab Wildan
”Yaudah cepetan” kata Ayahnya Wildan
”Iya” jawab Wildan

            Seusai makan, Wildan dan Ayahnya bergegas menuju sungai dengan mengendarai sebuah mobil. Sesampainya disana, Wildan dan Ayahnya bertemu dengan seseorang yang sudah tidak asing lagi bagi mereka yaitu teman sekantornya Ayah Wildan.

”Eh, Pak Indra” ujar Ayah Wildan
”Eh bapak” jawab Pak Indra
”Bapak kesini dengan siapa?” tanya Ayah Wildan
”Dengan Istri dan anak saya nih pak” jawab Pak Indra
”Sini Pak kita bantu, anak bapak kan masih kecil jadji belum bisa membantu bapak” ujar Ayah Wildan
”Wah.. boleh tuh” jawab Pak Indra


            Setelah mereka mengambil air dari sungai, mereka beristirahat sejenak disebuah saung yang terbuat dari bambu yang di depannya terdapat penjual es kelapa.
”Pak beli es kelapanya 4” ujar Pak Indra
”Om, kita ditraktir nih?” tanya Wildan
”Iya, Dan. Sebagai tanda terimaksih karena sudah bantuin om ngambil banyak air di sungai” jawab Pak Indra
”Gausah pak” ujar Ayah Wildan
”Gapapa pak, lagian kita juga sama-sama capek, sekalian aja saya belikan untuk bapak dan Wildan” ujar Pak Indra           
”Yaudah kalau gitu” ujar Ayah Wildan 

       Lalu mereka meminum es kelapa tersebut sambil bersantai.
”Pak, saya pulang dulu ya mau masak buat nanti siang” ujar Ayah Wildan
”Oh iya pak. Silahkan” ujar Pak Indra.

    Setibanya mereka di rumah, Wildan dan Ayahnya langsung masak untuk makan siang nanti.





    Setelah seminggu lamanya, semua kegiatan sudah kembali normal. Namun masih terdapat banyak puing-puing bangunan yang berserakan.
    Setelah semester pertama berakhir, Wildan bersama adik dan abangnya pindah ke Jakarta di karenakan adiknya tidak ingin bersekolah di Padang akibat kejadian tersebut. Hal itulah yang membuat wildan berada di Jakarta hingga saat ini.


            

Cerpen Terlambat Ke Sekolah dengan Kerangka Cerpen



Terlambat Ke Seminar
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Guru pembimbing Bu Alsinatun





Logo Sekolah 




Nama Siswa : Wildan Zico Armando
Kelas : XI IPS C
Jl. Raya Ciracas No. 2 , Ciracas, Jakarta Timur
2016-2017






Miftahul merupakan seorang anak lak laki yang ingin menjadi pengusaha. Pada tanggal 3 September 2016 Miftahul ingin menghadiri seminar pengusaha muda di Hotel Ibiz. Tetapi semua berubah menjadi kacau, Miftahul bangun kesiangan kemudian dia harus menjemput teman temannya. Setelah teman temannya berkumpul mereka pun langsung berangkat menuju seminar, namu dijalanan mereka tersendak macet dan mereka terlambat sampai dalam acara seminar







a) topik cerpen
   Oleh : Wildan Zico Armando

b) tokoh dan penokohan
Miftahul : Teledor, penyabar
Chairul : Baik hati, mudah marah
Fachmi : Kreatif, baik hati
Djumadi : baik hati

c) alur dan pengaluran
 Alur : Maju

*eksposisi : Miftahul, seorang anak yang ingin mengikuti seminar pengusaha muda. Pada malam hari Miftahul memberitahukan kepada teman temannya agar besok bangun pagi dan harus siap pukul 6.30 karena Miftahul akan menjemput mereka. Sebelum tidur Miftahul mengaktifkan alarm pada pukul 6.00

*masalah : Keesokan pagi hari menunjukan pukul 7.00 alarm handphone berbunyi, Miftahul mengambil handphone tersebut lalu mematikannya kembali. Pada pukul 08.00 Alarm handphone pun berbunyi untuk kedua kalinya. “ Miftaaa… Bangunn.. sudah sianggg seminarnya gimanaa ?? “ Sontak Ayahnya Miftahul. Miftahul pun terbangun dan langsung melihat ke arah jarum jam. “ Waduhhh .. terlambat nih “ Ungkap Miftahul dalam hati. Miftahul pun langsung mandi dan sarapan pagi.
Selanjutnya Miftahul harus menjemput teman temannya yaitu Chairul dan Fachmi. Miftahul mengirim pesan kepada Chairul supaya bersiap siap. Miftahul pun berangkat kerumah Chairul. Setelah sampai di pinggir jalan Chairul pun menyapa Miftahul dengan keras “ Miftahuull.. Sini buruann, kita terlambat nih”. Miftahul pun membalas “Maaf maaf tadi aku bangunnya kesiangan nih.. ” Setelah menjemput Chairul Miftahul pun menjemput Fachmi Dirumahnya. Miftahul pun juga melakukan hal yang sama pada Fachmi. Karena sudah dirasa terlambat tidak disangka Djumadi pun datang sendiri kerumah Miftahul

*konflik : Setelah semua siap mereka pun berangkat menuju hotel pada pukul 09.00 dengan Mobil. Dalam perjalanan mereka pun bercanda canda tetapi candaan itu berubah menjadi kepanikan, karena lalulintas berubah menjadi macet. “ Duh gimana nih.. udah siang jadi macet “ kata Chairul. “ Iya nih gara Miftahul jemput kita kesiangan “ tambah Fachmi. “ Sudah sudahh.. jangan main salah salahan, nikmatin aja perjalanan kita ini walapun macet “ dengan santainya Djumadi. Miftahul pun hanya tersenyum.

*klimaks : Setelah bermacet macetan di jalan akhirnya mereka pun sampai di parkiran hotel Ibiz. Mereka berlari tergesa gesa menuju ke ruang konferensi. Terlihat acara di ruang konferensi sudah dimulai. Orang orang disekitar sudah duduk ditempatnya masing masing dan sang pengisi acara sudah berpidato. “ Kita harus masuk sekarang ! “ Tegasnya Chairul. “ Eh tunggu, meja konfirmasi anggota kelihatannya sudah di tutup tuh.. “ Kata Fachmi. “ Kamu sihh Miftahul bangun kesiangan, kita semua jadi terlambatkan” Djumadi pun melerai “ sudah sudah, bawa santai aja nanti kita juga bisa masuk kok “.  Miftahul pun hanya tersenyum.

*resolusi : “ Apakah kalian ada ide ?” Tanya Miftahul. Fachmi pun menjawab “ Bagaimana kalau kita masuk lewa pintu belakang saja?”. “Sepertinya itu tidak mungkin, Karena pintu tersebut dijaga oleh satpam”. Mereka pun terus berpikir ide ide untuk masuk ke acara itu. Chairul pun memberikan ide, “Bagaimana kalau kita bilang saja ke petugas bahwa kita terlambat “. “Ah yang benar saja, apa mungkin berhasil ?” Fachmi menjawab dengan ragu. “Yasudah deh kita coba dulu aja, siapa tau bisa “ kata Djumadi. Mereka pun menuju kepetugas dan meminta izin untuk masuk.

*konklusi : Dan pada akhirnya mereka diizinkan masuk oleh petugas. Raut wajah mereka pun berubah menjadi raut wajah yang semangat. Mereka mengikuti seminar tersebut dengan sangat antusias. Sampai sampai mereka tidak merasakan waktu yang berjalan.


d) latar
Tempat : Dirumah Miftahul, Hotel Ibiz
waktu : siang hari, pagi hari
suasana : panik




Terlambat Ke Seminar
Miftahul, seorang anak yang ingin mengikuti seminar pengusaha muda. Pada malam hari Miftahul memberitahukan kepada teman temannya agar besok bangun pagi dan harus siap pukul 6.30 karena Miftahul akan menjemput mereka. Sebelum tidur Miftahul mengaktifkan alarm pada pukul 6.00

Keesokan pagi hari menunjukan pukul 7.00 alarm handphone berbunyi, Miftahul mengambil handphone tersebut lalu mematikannya kembali. Pada pukul 08.00 Alarm handphone pun berbunyi untuk kedua kalinya.
 “ Miftaaa… Bangunn.. sudah sianggg seminarnya gimanaa ?? “ Sontak Ayahnya Miftahul. Miftahul pun terbangun dan langsung melihat ke arah jarum jam.
 “ Waduhhh .. terlambat nih “ Ungkap Miftahul dalam hati. Miftahul pun langsung mandi dan sarapan pagi.
Selanjutnya Miftahul harus menjemput teman temannya yaitu Chairul dan Fachmi. Miftahul mengirim pesan kepada Chairul supaya bersiap siap. Miftahul pun berangkat kerumah Chairul. Setelah sampai di pinggir jalan Chairul pun menyapa Miftahul dengan keras “ Miftahuull.. Sini buruann, kita terlambat nih”. Miftahul pun membalas “Maaf maaf tadi aku bangunnya kesiangan nih.. ” Setelah menjemput Chairul Miftahul pun menjemput Fachmi Dirumahnya. Miftahul pun juga melakukan hal yang sama pada Fachmi. Karena sudah dirasa terlambat tidak disangka Djumadi pun datang sendiri kerumah Miftahul

 Setelah semua siap mereka pun berangkat menuju hotel pada pukul 09.00 dengan Mobil. Dalam perjalanan mereka pun bercanda canda tetapi candaan itu berubah menjadi kepanikan, karena lalulintas berubah menjadi macet. “ Duh gimana nih.. udah siang jadi macet “ kata Chairul. “ Iya nih gara Miftahul jemput kita kesiangan “ tambah Fachmi. “ Sudah sudahh.. jangan main salah salahan, nikmatin aja perjalanan kita ini walapun macet “ dengan santainya Djumadi. Miftahul pun hanya tersenyum.

Setelah bermacet macetan di jalan akhirnya mereka pun sampai di parkiran hotel Ibiz. Mereka berlari tergesa gesa menuju ke ruang konferensi. Terlihat acara di ruang konferensi sudah dimulai. Orang orang disekitar sudah duduk ditempatnya masing masing dan sang pengisi acara sudah berpidato. “ Kita harus masuk sekarang ! “ Tegasnya Chairul. “ Eh tunggu, meja konfirmasi anggota kelihatannya sudah di tutup tuh.. “ Kata Fachmi. “ Kamu sihh Miftahul bangun kesiangan, kita semua jadi terlambatkan” Djumadi pun melerai “ sudah sudah, bawa santai aja nanti kita juga bisa masuk kok “.  Miftahul pun hanya tersenyum.

 “ Apakah kalian ada ide ?” Tanya Miftahul. Fachmi pun menjawab “ Bagaimana kalau kita masuk lewa pintu belakang saja?”. “Sepertinya itu tidak mungkin, Karena pintu tersebut dijaga oleh satpam”. Mereka pun terus berpikir ide ide untuk masuk ke acara itu. Chairul pun memberikan ide, “Bagaimana kalau kita bilang saja ke petugas bahwa kita terlambat “. “Ah yang benar saja, apa mungkin berhasil ?” Fachmi menjawab dengan ragu. “Yasudah deh kita coba dulu aja, siapa tau bisa “ kata Djumadi. Mereka pun menuju kepetugas dan meminta izin untuk masuk.

Dan pada akhirnya mereka diizinkan masuk oleh petugas. Raut wajah mereka pun berubah menjadi raut wajah yang semangat. Mereka mengikuti seminar tersebut dengan sangat antusias. Sampai sampai mereka tidak merasakan waktu yang berjalan.
"iya om" jawab mereka.
   
   Keesokan paginya, mereka semua diantar ke rumah masing-masing dan om sony meminta maaf karena tiba-tiba membawa mereka tanpa pemberitahuan. Namun orang tua justru berterimakasih karena telah menjaga anak mereka.


Rangkuman Pengantar Mikroekonomi Semester 1

Mikroekonomi : Bab 1 Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari, bagaimana individu dan masyarakat memanfaatkan sumber daya terbatas,...